Apa yang membuat orang merokok? Timbul sebuah pertanyaan di benakku.
Mungkin karena seringnya aku dicecar pertanyaan tentang hal tersebut oleh teman atau bahkan saudara ku yang tidak tahu kalau aku tidak merokok. Kok kamu gak ngerokok?
Ketika aku dihadapkan pertanyaan tersebut aku terdiam sejenak, bingung mau mengatakan apa. Takut kalau nanti malah menyinggung orang tersebut dengan jawabanku. Aku hanya tersenyum dan berkata sesederhana mungkin. Ya, aku memang gak ngerokok.
Bukan hanya satu atau dua kali saja pertanyaan itu muncul. Bisa dibilang sama hanya pertanyaan akan kapan nikah yang sering dilontarkan setiap kali silaturahmi dikala lebaran tiba.
Lalu ketika aku dalam keadaan sendirian dan tenang. Tiba-tiba saja kejadian tadi muncul dibenak ku karena seringnya aku dicecar pertanyaan tersebut. Alasan apa yang bisa aku gunakan agar pertanyaan berhenti?
Dan aku pun penasaran. Bagaimana dengan alasan orang-orang tersebut? Apa yang membuat mereka merokok?
Beberapa alasan di dalam kepalaku muncul. Mulai dari alasan gender, kepercayaan diri, sosial, coba-coba, dan banyak lagi. Sehingga timbullah sebuah percakapan di kepalaku.
Jika mereka beralasan karena mereka merokok karena mereka laki-laki, ada perempuan di luar sana yang juga merokok. Bahkan, Transpuan yang ada di jembatan Mberok pun merokok. Tidak usah di era sekarang pun. Namun, diawal tahun 1920an perusahan tembakau mulai menargetkan wanita sebagai konsumen mereka. Meskipun setelahnya banyak juga yang melakukan kampanye menolak wanita merokok.
Jika alasan mereka adalah diajak teman, ikut-ikutan, atau agar fit-in dalam kelompok sosial maka bagi saya saya tidak akan mau, dan sekalipun saya tidak diterima dalam kelompok pertemanan, toh masih banyak kok orang yang bisa kita jadikan sebagai circle pertemanan. Untuk ikut-ikutan, atau coba-coba. Jujur saya tidak ada ketertarikan untuk mencoba rokok.
Ada beberapa teman yang menjawab jika toko membuat mereka merasa tenang, menghilangkan stress dan pikiran. Bagi saya, saya punya cara lain untuk menghilangkan hal tersebut. Selepas penat bekerja, langsung pulang mandi dengan air hangat, pesan makan enak lewat ojol sambil maraton series favorit di Netflix.
Perlu digarisbawahi, bahwa setiap orang memiliki kesenangan, hobi, makan favorit mereka. Tidak semua orang sama. Ada orang yang dengan merokok stress mereka hilang. Ada yang dengan belanja barang-barang ber-merk bisa mengobati penat mereka. Itulah sebabnya saya merasa sedikit terusik ketika pilihan untuk tidak merokok saya terusik. Merokok adalah pilihan dan untuk tidak merokok adalah pilihan juga. Jadi, itu bukanlah suatu hal aneh yang harus kalian heran dan pertanyaan. Cukuplah dengan jawaban, saya memang tidak tertarik untuk tidak merokok seharusnya bisa menjawab pertanyaan akan. Kok kamu gak ngerokok, Napa?
Komentar
Posting Komentar